zmedia

Bukittinggi: Kota Sejuk Penuh Sejarah dan Pesona Alam di Jantung Sumatera Barat

Kota Bukittinggi


Kota Bukittinggi, terletak di Provinsi Sumatera Barat, merupakan destinasi wisata unggulan yang menawarkan kombinasi antara sejarah, budaya, dan keindahan alam. Berada pada ketinggian 909–941 meter di atas permukaan laut, kota ini memiliki udara sejuk dengan suhu berkisar antara 16,1–24,9 °C. Luas wilayahnya sekitar 25,24 km², menjadikannya salah satu kota dengan wilayah tersempit di Indonesia. 

Sejarah Singkat Bukittinggi

Awalnya, Bukittinggi dikenal sebagai Nagari Kurai, sebuah pasar (pakan) yang hanya buka pada hari Sabtu. Seiring waktu, pasar ini berkembang dan menjadi pusat perdagangan yang ramai. Pada masa penjajahan Belanda, kota ini dikenal dengan nama Fort de Kock dan menjadi pusat pemerintahan serta pertahanan Belanda di Sumatera Barat. Selama pendudukan Jepang, Bukittinggi dijadikan sebagai pusat pemerintahan militer Jepang untuk kawasan Sumatra. Setelah kemerdekaan Indonesia, kota ini sempat menjadi ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tahun 1948. 

Destinasi Wisata Unggulan

  1. Jam Gadang: Ikon kota Bukittinggi yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Menara jam ini memiliki arsitektur unik dan menjadi pusat kegiatan masyarakat serta wisatawan.

  2. Ngarai Sianok: Lembah curam yang menawarkan pemandangan alam yang memukau, cocok untuk kegiatan fotografi dan trekking ringan.

  3. Lubang Jepang: Terowongan bawah tanah peninggalan Jepang yang kini menjadi objek wisata edukatif.

  4. Benteng Fort de Kock: Benteng peninggalan Belanda yang kini terhubung dengan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan melalui jembatan Limpapeh.

Kuliner Khas Bukittinggi

Bukittinggi terkenal dengan kuliner khas Minangkabau yang lezat dan menggugah selera. Beberapa di antaranya:

  • Nasi Kapau: Hidangan nasi dengan berbagai lauk khas, seperti rendang, gulai tambusu, dan dendeng balado.

  • Itiak Lado Mudo: Masakan itik dengan sambal hijau khas Bukittinggi yang pedas dan nikmat.

  • Katupek Pical: Ketupat yang disajikan dengan sayuran dan saus kacang khas.

Tempat terbaik untuk menikmati kuliner ini adalah di kawasan Los Lambuang, yang telah menjadi pusat kuliner sejak tahun 1987. 

Ekonomi dan Pembangunan

Menurut Laporan Kinerja Pemerintah Kota Bukittinggi tahun 2023, ekonomi kota ini mengalami pertumbuhan sebesar 4,63%. Pemerintah kota fokus pada peningkatan ekonomi kerakyatan, pendidikan, kesehatan, serta pengembangan sektor pariwisata dan budaya. 

Bukittinggi adalah kota yang menawarkan kombinasi sempurna antara sejarah, budaya, dan keindahan alam. Dengan berbagai destinasi wisata menarik dan kuliner khas yang lezat, kota ini layak menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang ingin merasakan keunikan Sumatera Barat.